Rabu, 19 Desember 2012

BUDAYA MAKAN SUKU BUGIS-MAKASSAR

Dalam Budaya Bugis-Makassar telah tertanam secara tidak tertulis aturan bahwa dalam satu keluarga makan bersama merupakan suatu keharusan dan hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Hampir semua sesi makan (pagi, siang dan malam) khususnya makan malam wajib diikuti oleh semua anggota keluarga. Tradisi makan bersama sambil duduk bersila, membentuk sebuah lingkaran kecil, serta semua menu makanan diletakkan dalam sebuah tempayang besar yang diletakkan ditengah-tengah lingkaran adalah hal yang sering dijumpai pada keluarga suku bugis makassar.
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari makan bersama, salah satunya ialah orang tua dapat mengontrol makanan yang di konsumsi oleh anak-anak mereka. Sering kita jumpai ketika dalam suatu keluarga yang sedang makan bersama kemudian ada salah satu anak yang tidak makan ikan, maka serta merta ibu atau bapak akan langsung menegur dalam dialek bugis Makassar “……eh…. Makan ki ini ikan, sayur juga, kenapakah tidak makan sayur….”. Anak-anak yang ditegur seperti itu akan langsung menuruti perintah ibu, tanpa ada penolakan, meskipun dengan perasaan terpaksa. Tapi, secara tidak langsung hal itu sebagai bentuk pendidikan yang diberikan ibu kepada anak-anaknya untuk selalu makan ikan dan sayur, dan hal tersebut akan selalu teringat oleh anak hingga dewasa.
Selain kebiasaan makan dalam keluarga, ada hal lain yang dapat dijumpai pada masyarakat suku Bugis-Makassar. Diantaranya adalah yang tinggi gula yang sering ada pada saat pesta dan perayaan-perayaan tertentu seperti kue cucur bayao, pisang ijo, dan pisang goreng balanda. Kue cucur, barongko, serta pisang goreng balanda dibuat dengan menggunakan telur dan gula yang banyak sehingga menjadikan rasa kue ini sangat manis. Selain itu, makanan yang berbahan tinggi lemak dan kalori seperti konro, coto Makassar, dan Sop saudara sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Makassar.

Selasa, 18 Desember 2012

EKOLOGI PANGAN & GIZI


Sejak kelahiran hingga 12 bulan pertama, bayi mengalami serangkaian perkembangan dalam kehidupannya. Seiring waktu, pola makannya pun berubah.
Berikut adalah tahapan pola makan bayi sejak ia dilahirkan:
Tahap I: 0-6 Bulan
Usia ini, bayi hanya membutuhkan asupan berupa ASI. Masa pemberian ASI pada rentang waktu ini disebut Masa ASI Ekslusif.
Ada banyak bayi yang diberi susu formula atau campuran ASI dan sufor. Tapi tidak disarankan pola asupan yang demikian.
Tahap II: 6-7 Bulan
Masuk usia 6 bulan, mulailah memperkenalkan bayi Anda dengan makanan padat sebagai pendamping ASI, atau biasa disebut MPASI. Tekstur MPASI untuk bayi 6-7 bulan bisa berupa makanan lembut agak cair, atau lembut agak padat juga camilan berupa biskuit mudah lumer yang tidak membuatnya tersedak. Biskuit semacam ini biasa juga disebut finger food sebab dari ukurannya bisa digenggam oleh si kecil. Dan memang dimaksudkan agar digenggam oleh buah hati Bunda agar ia belajar dari proses ini.
Tahap III: 7-9 Bulan
Selain ASI, pada usia ini bayi sudah bisa diberi makana lembek, sari buah juga finger food. Tekstur makanan bisa dibuat lebih kasar. Tapi bila bayi belum mau atau mudah tersedak, jangan dipaksa.
Tahap IV: 9-12 Bulan
Masih terus berikan ASI pada bayi. Juga finger food dan sari buah. Untuk makanan utama, coba perkenalkan si kecil dengan makanan cincang dan nasi tim. Bayi pada usia ini normalnya sudah pandai mengunyah dan menelan makanan yang agak kasar.
Pada beberapa bayi bahkan sudah bisa makan bersama menu orang tuanya, meski ada juga yang masih menolak makanan kasar dan masih menginginkan bubur halus.




2. POLA ASUH PERAWATAN KESEHATAN

v      Cara Pengobatan Berbasis Budaya
Macam Tanaman Obat Tradisional sebagai Antipiretik
            Berikut beberapa tanaman obat tradisional yang bisa dimanfaatkan sebagai obat demam adalah:
1.      (Ananas cosmosus) Nanas
2.      (Cocos nucifera L) Kelapa
3.      (Artemisia annua L) Anuma
4.      (Pachyrhizus erosus) Bengkuang
5.      (Acacia sieberiana DC) Akasia
6.      (Cordia obliqua Auct.) Kendal
7.      (Stephanotis floribunda (R. Br.) Brongn.) Kembang Emas
8.      (Hibiscus rosa-sinensis L) Kembang Sepatu
9.      (Allium cepa L) Bawang Merah
Salah satu tanaman yang digunakan masyarakat Takalar untuk mengobati demam adalah Air Kelapa, kelapa merupakan nama buah yang secara umum dikenal oleh masyarakat.
Penggunaan Obat Tradisional
Upaya pengobatan secara tradisional merupakan salahsatu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang berpotensi untuk menunjang atau meningkatkan kesehatan.  Hal ini disebabkan antara lain karena pengobatan tradisional telah sejak dahulu kala dilakukan oleh masyarakat serta bahan-bahannya banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air. Pemanfaaan herbal sebagai bahan baku untuk obat tradisional kini mulai disadari oleh masyarakat tentang khasiatnya. Pengobaan herbal memiliki efek samping lebih rendah dibandingkan obat-obat  sintetik.      
Indonesia memiliki 30.000  spesies tanaman obat,  3.000 spesies diantaranya telah digunakan secara tradisional untuk pengobatan dan 300 spesies telah secara rutin digunakan sebagai sumber bahan baku industri obat tradisional. Walaupun belum semuanya memiliki bukti khasiat berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Terkadang hasil uji praklinik terhadap ekstrak kasar seringkali tidak menunjukkan efek yang nyata secara klinik, dosis yang sangat besar dari suatu bahan untuk menunjukkan efek farmakologi.
Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa serta kebudayaan yang beragam, tentunya seiring dengan traadisi pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional dapat juga berbeda dari setiap suku. Namun pengaruh dari era globalisasi saat ini akan berpengaruh juga kepada system informasi pengetahuan tentang penggunaan herbal secara merata seluruh nusantara. Dalam hal ini, budaya Sulawesi Selatan(Takalar) dan suku lain di Indonesia dan bahkan di Negara lain kemungkinan sudah beberapa tradisi penggunaan obat yang sama.   
Penduduk di Kabupaten Takalar dari berbagai macam suku bangsa sebahagian besar adalah suku Bugis, dan Makassar. Selain itu terdapat juga satu suku yang masih memegang teguh tradisi leluhur dengan mempertahankan pola hidup tradisional yang bersahaja dan jauh dari kehidupan modern, yakni Suku Kajang. Demikian juga dengan para pendatang di Kabupaten Takalar mereka juga ikut berbaur dengan adat istiadat daerah ini sehingga adat istiadat/kebudayaan di Kabupaten Takalar  tetap lestari, baik dalam upacara adat, upacara tradisional serta berbagai bentuk kebudayaan lainnya.
Struktur masyarakat tergolong seragam, termasuk agama, adat istiadat serta budaya mayarakat. Hal ini tergambar pada berbagai kegiatan ritual keagamaan maupun budaya. Serta keseragaman dalam pemanfaatan tanaman (Bahan alam) sebagai obat tradisional yang secara seragam, penggunaan secara merata sesuai dengan fungsinnya masing-masing, tanaman obat yang digunakan oleh para Batrra di daerah tersebut masih sangat sedikit yang terinventarisir, disebabkan beberapa faktor yang memiliki pengaruh yang sangat besar, seperti adannya battra (Pengobat Tradisional) yang merahasiakan tanaman yang digunakan sebagai obat, keanekaragaman spesies tanaman obat, adannya kemiripan pada tanaman yang satu dengan yang lainnya sehingga membingungkan pengguna atau peneliti obat tradisional, dimana tumbuh tanaman, beberapa tanaman obat sulit didapatkan karena tumbuh ditempat yang sulit dijangkau, seperti didaerah pegunungan atau adannya kepunahan akibat penebangan hutan.  Adapun beberapa tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat setempat yaitu:
No
Nama Tanaman
Nama Daerah
Bagian yg Digunakan
Khasiat/ Kegunaan
Cara Pemakaian

1
Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza)
Tammu’
Rimpang
Alergi dan eksim, sakit maag, dan sakit limfa.
Rebus rimpang, temulawak + air, minum airnya.

2
Brotowali
(Tinospora Crispa)
Brotowali
Batang
Gatal, kudis, luka, dan demam.
Rebus 20 cm + air, air rebusan dipakai mandi.

3
Sambiloto
(Andrographis panniculata)
Sambiloto
Daun/ tanaman utuh
Disentri, diare, flu.
Tanaman + air, lalu rebus, minum air rebusan.

4
Kamboja
(Plumeria acuminate)
Kamboja
Bunga, Kulit, getah, dan daun.
Bisul, disentri.
Remas daun segar, olesi minyak lalu tempel pada bisul.

5
Kelapa
(coccus nucifera)
Kaluku
Air
Panas, demam, alergi.
Air kelapa diminum.

6
Pare
(Momordica Aleata)
Paria
Daun
Batuk, ambeien, bisul.
Daun pare dicuci sedikit  + air. Peras, minum airnya.

7
Kelor
(Moringa oleifolia)
Keloro
Daun, akar
Biduran, alergi
Tumbuk daun kelor dengan kapur lalu balurkan dengan kurap.

 

Jumat, 07 Desember 2012

4 Tips Agar 365 Hari Mendatang Menjadi Momen Terbaik Hidup Anda


Tip 1: Bila Anda masih mempertimbangkan waktu dan kesempatan yang tepat untuk mulai mengejar impian Anda… untuk alasan apa pun, hentikan pikiran itu sekarang juga. Mulailah saat ini.
Hidup ini hanya sekali. Dunia tempat kita tinggal bukanlah versi percobaan yang menjadi wadah latihan. Inilah dunia yang sesungguhnya. Apapun impian yang Anda miliki… merintis bisnis sendiri, menghabiskan lebih banyak waktu bersama pasangan atau buah hati, bertamasya keliling dunia, apa saja… langkah pertama bisa Anda mulai detik ini juga!
Tip 2: Mulailah secara sederhana. Semakin sulit rencana Anda, semakin besar peluangnya akan terbengkalai. Anda akan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Bila Anda ingin merintis bisnis online tapi tidak tahu caranya… mulailah mencari panduan yang baik. Luangkan waktu membacanya dan bertindaklah. Jangan menunggu berlama-lama. Anda tidak harus menjadi seorang ahli dan meraih gelar sarjana agar sukses di dunia usaha. Nyatanya, banyak sarjana yang bekerja dengan pengusaha yang putus sekolah.
Tip 3: Tidak perlu sempurna. Biasakan diri untuk merasa puas dengan hal yang cukup baik. Kesempurnaan hanya akan menunda hasil. Ia merupakan musuh utama Anda dalam mencapai tujuan Anda.
Olahragawan besar seperti Michael Jordan sukses karena melakukan lebih banyak kesalahan daripada pemain lain. Jika beliau menunggu kesempurnaan, beliau tidak akan pernah turun ke lapangan. Siapa saja tidak bisa memasukkan bola ke gawang 100 persen setiap kali mencoba.
Tip 4: Fokus. Bila Anda melaksanakan tip pertama sampai ketiga, Anda telah memulai dan sedang berada dalam perjalanan sampai ke tujuan. Satu-satunya yang akan menggagalkan Anda adalah kurangnya fokus.
Ketika menyetir di tengah hujan deras dan kabut di mana jarak pandang sangat terbatas, bahkan jika Anda tidak dapat memandang 100 meter ke depan, berjalanlah terus dengan perlahan. Jika Anda berada di jalan yang benar, selama Anda terus fokus dan berusaha, cepat atau lambat Anda akan mencapai tujuannya!
Ingat, cepat atau lambat. Bukan sampai atau tidak.
Banyak orang mengatakan bahwa uang bukanlah segalanya. Saya setuju, tapi tidak peduli apa pun tujuan Anda, saya yakin akan sangat membantu bila Anda memiliki lebih banyak waktu luang dan tidak perlu memikirkan masalah materi siang dan malam. Dengan kata lain, uang adalah satu sarana untuk mencapai kesuksesan dalam hidup Anda dengan lebih nyaman.

Jumat, 30 November 2012

TUGU TANI


Banyak sekali kecelakaan terjadi di Indonesia. Beberapa kejadian menimbulkan korban jiwa sampai puluhan orang. Contoh terbaru adalah tragedi bus maut Cisarua yang menewaskan 14 orang. Bukan artinya mengecilkan kejadian tersebut, tetapi yang sudah-sudah, berita-berita seperti itu kita baca, prihatin sebentar dan 2-3 hari kemudian kita lupakan.
Tetapi kenapa itu tidak terjadi pada kecelakaan yang terjadi di Tugu Tani? Mengapa kecelakaan yang satu ini mendapat perlakuan lain dari masyarakat?
Penyebabnya adalah pada bertemunya beberapa momentum dalam satu kejadian. Ibarat bom, Tragedi Tugu Tani adalah racikan bom sempurna dari berbagai unsur yang akan menghasilkan daya ledak maksimal. Kecelakaan Tugu Tani adalah kejadian langka seperti gerhana matahari total. Peristiwa gerhana matahari memerlukan kondisi langka berupa terjadinya posisi matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis lurus.
Ini juga yang terjadi pada peristiwa Tragedi Tugu Tani. Coba kita lihat semua pihak / hal yang terlibat dalam kecelakaan maut itu.
1. Sopir : Dalam kasus ini sopir adalah seseorang yang diduga baru saja melakukan tindakan kriminal berupa pesta sabu-sabu.
2. Reaksi sopir : Sopir memberikan reaksi yang sangat tidak simpati. Bukannya tampak sedih menyesali tragedi itu tetapi malahan marah-marah menyalahkan orang sekitar dan masih sempat bbm-an.
3. Kendaraan : Dari hasil pemeriksaan polisi kondisi kendaraan yang digunakan dalam keadaan laik jalan. Kenyataannya sopir tidak memiliki SIM dan mobilnya pun tidak dilengkapi STNK.
4. Korban : Korban kebanyakan adalah anak-anak. Siapapun akan langsung ikut bersedih dan terbayang jika anak mereka ikut menjadi korban. Empati masyarakat langsung terbangun.
5. Kegiatan : Kegiatan yang sedang dilakukan oleh para korban adalah hal-hal positif yang seharusnya tidak mendatangkan potensi bahaya. Apalagi sampai berujung maut. Seperti kita ketahui dari media bahwa para korban sebagian ada yang sedang bertamasya dan sebagian lagi akan bermain futsal.
6. Lokasi : Lokasi kejadian terjadi di tempat yang secara teori kemungkinannya kecil sebagai tempat kecelakaan maut. Jalan Ridwan Rais sehari-hari adalah jalan yang sangat padat. Rupanya masa liburan yang cukup panjang membuat jalanan ibukota sepi sehingga seorang sopir yang tengah dalam pengaruh narkoba dapat melaju kencang.
Keenam kejadian itu membuat masyarakat marah. Karena dalam peristiwa tersebut tidak ada hal positif dari pihak penabrak dan tidak ada satupun hal yang sifatnya negatif berasal dari para korban. Boleh di kata kecelakaan itu 100% murni kesalahan sopir.
Emosi masyarakat tidak akan luar biasa jika saja keenam unsur tersebut tidak terpenuhi salah satunya.
Misalnya:
1. Sopir: Sopir ternyata baru pulang dari kegiatan keagamaan atau berolahraga atau dia adalah seorang sopir yang sedang mencari nafkah.
2. Reaksi sopir : Sopir setelah kejadian kemudian kelihatan trauma dan menangis menyesali kejadian.
3. Kendaraan : Sopir sudah dilengkapi surat menyurat dan kecelakaan terjadi karena kesalahan kendaraan. Misalnya pecah ban/rem blong.
4/5. Korban : Korban adalah orang-orang yang sedang kebut-kebutan dengan sepeda motor atau orang sedang tawuran.
6. Lokasi : Kejadian terjadi di daerah yang rawan kecelakaan seperti jalanan yang terjal, jalanan rusak, dan lain-lain.
Jadi kesimpulannya adalah : Tragedi Tugu Tani merupakan “Kejadian Yang Salah, Oleh Orang Yang Salah, Pada Waktu Yang Salah, Di Tempat Yang Salah”
.