Kamis, 29 November 2012

ELASTISITAS PERMINTAAN SILANG

Elastisitas permintaan silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B.
Contoh kasus:
 Apabila harga tiket bus Rp 40.000, maka harga tiket KA dengan jurusan yang sama berada dibawah harga tiket bus. Dan permintaan rata-rata tiket KA tersebut sebanyak 2000. Jika harga tiket bus naik menjadi Rp 45.000, sementara harga tiket KA tetap, maka permintaan tiket KA tersebut akan mengalami kenaikan menjadi 2300.
Elastisitas silangnya sebagai berikut.
Qx2 – Qx1
                ½ (Qx1 + Qx2
Ec = -------------------------
                  Py2 – Py1
                ½ (Py1 + Py2)
                2300 – 2000
                   ½  (2000 + 2300)
Ec = -------------------------------
                45000 – 40000
 ½ (40000 + 45000)
  300             300
                        ½  (4300)       2150       
Ec = -------------- = ---------- =  1,18
              5000           5000       
                         ½ (85000)      42500
Jadi Ec = 1,18 > 1 yang berarti hubungan substitusi.
  
2. Produk komplementer.

Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B dan sebaliknya.
Contoh Kasus :
 Turunnya harga bensin dari Rp.6000,- menjadi Rp.5000,- per liter mengakibatkan naiknya permintaan mobil bekas dari 250 unit menjadi 300 unit per bulan.
Elastisitas permintaan silangnya sebagai berikut.
  Qx2 – Qx1
                ½ (Qx1 + Qx2
Ec = -------------------------
                  Py2 – Py1
                ½ (Py1 + Py2)
     300-250
½ ( 250+300)
Ec =  ----------------------
                  5000-6000
                ½(6000 +5000)
Ec =   50   x     5500
          275      -1000
Ec =  -1
Jadi, Ec = -1 <0 yang berarti hubungan komplementer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar