BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Fungsi pengawasan merupakan fungsi yang
terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan keempat
fungsi manajemen lainnya. Melalui fungsi pengawasan, srandar keberhasilan
program yang dituangkan dalam bentuk target, prosedur kerja dan sebagainya
harus selalu dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu
dikerjakan oleh staf. Fungsi pengawasn bertujuan agar penggunaan sumber daya,
dapat lebuh diefisiensikan, dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program
dapat kebih diefektifkan.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Jelaskan pengertian fungsi pengawasan?
2.
Sebutkan manfaat, proses, objek, dan jenis-jenis pengawasan?
3.
Jelaskan prinsip pokok dari fungsi pengawasan?
1.3
Tujuan
Setelah anda membaca
makalah ini,
1. Pengawasan
dan pengendalian sebagai salah satu fungsi manajemen.
2. Pengertian
tentang proses suatu pengawasan.
3. Hubungan
fungsi pengawasan dan fungsi manajemen lainnya.
4. Cara
mendapatkan data untuk fungsi pengawasan.
5. Faktor-faktor
penting yang memengaruhi fungsi pengawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Manajemen dan Manajer
Istilah manajemen mengandung tiga
pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai suatu proses; kedua, manajemen
sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen; dan
ketiga, manajemen sebagai suatu “seni” (art) dan sebagai suatu “ilmu.”.
Bila kita perhatikan ketiga definisi
di atas, maka akan segera tampak bahwa ada tiga pokok penting dalam
definisi-definisi tersebut, yaitu pertama adanya tujuan yang ingin dicapai;
kedua tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain; ketiga,
kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.
Manajer adalah pejabat yang
bertanggungjawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar
tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.
Pada umumnya, kegiatan-kegiatan dan
aktivitas-aktivitas manajer itu adalah planning, organizing, staffing, dan
controlling. Ini sering pula disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi-fungsi
manajemen, bahkan ada yang menyebutnya unsur-unsur manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga,
merupakan pengertian yang klasik menyebutkan bahwa manajemen adalah ilmu atau
seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk
mencapai tujuan para manajer menggunakan apa yang dikenal sebagai 6 M. Dengan
kata lain sarana atau tools atau alat manajemen untuk mencapai tujuan adalah
men, money, materials, machines, methods, dan markets. Semuanya disebut sumber
daya. Sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia.
Berbagai macam aktivitas yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktifitas itu dapat kita tinjau dari sudut
proses seperti planning, organizing, actuating, controlling
dan evaluation. Disini yang akan
dikupas adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan controlling atau dengan
istilah lain yaitu: pengawasan dan pengendalian (wasdal).
2.2
Fungsi controlling (pengawasan dan pengendalian)
Controlling
atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara
terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi.
Controlling
atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah
memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan
pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan.
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu
organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai
fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan
rumusan tentang pengawasan sebagai: “the process by which manager determine
wether actual operation are consistent with plans”.
Sementara
itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses
pengawasan, bahwa: “pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan,
serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”
Dengan
demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan
agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah
tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak
penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk
mengatasinya.
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T.
Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:
(a) Penetapan
standar pelaksanaan
(b) Penentuan
pengukuran pelaksanaan kegiatan
(c) Pengukuran
pelaksanaan kegiatan nyata
(d) Pembandingan
pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan- penyimpangan
(e)
Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.
2.3
Manfaat
Pengawasan
Bila fungsi wasdal dilaksanakan
dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat berupa:
· Dapat mengetahui sejauh mana program
sudah dilaukan oleh staf, pakah sesuai dengan standar atau rencana kerja,
apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi
wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
· Dapat mengetahui adanya penyimpangan
pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
· Dapat mengetahui apakah waktu dan
sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
· Dapat mengetahui sebab-sebab
terjadinya penyimpangan
· Dapat mengetahui staf yang perlu
diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan.
2.4
Proses
pengawasan
Terdapat tiga langkah penting dalam
proses pengawasan manajerial yaitu:
·
Mengukur
hasil/prestasi yang telah dicapaioleh staf atau organisasi
·
Membandingkan
hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur.
·
Memperbaiki
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya,
dan menggunakan, dan menggunakan faktor tersebut untuk menetapkan
langkah-langkah intervensi.
2.5
Obyek
Pengawasan
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan
manajerial, ada lima jenis obyek yang perlu dijadikan sasaran pengawasan.
·
Obyek
yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa. Pengawasan ini
bersifat fisik.
·
Keuangan
·
Pelaksanaan
program dilapangan
·
Obyek
yang bersifat strategis
·
Pelaksanaan
kerja sama dengan sektor lain yang terkait.
2.6
Jenis-jenis
Pengawasan
Adapun
jenis-jenis dari pengawasan yaitu:
·
Pengawasan
fungsional (struktural). Fungsi pengawasan ini melekat pada seseorang yang
menjabat sebagai pimpinan lembaga.
·
Pengawasan
publik. Pengawasan ini dilakukan oleh masyarakat.
·
Pengawasan
non fungsional. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh badan-badan yag
diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan seperti DPR, BPK, KPK, dan
lain-lain.
2.7
Prinsip
Pokok
Fungsi
pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan
terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki.
Untuk dapat menjalankan pengawasan, perlu diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu:
·
Adanya
Rencana
·
Adanya
instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan.
Dalam
fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya adalah sosialisasi tentang perlunya
disiplin, mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja bersama. Sosialisasi
perlu dilakukan terus menerus, karena usaha pencegahan adalah penting untuk
mendapat perhatian.
Pengawasan
dan pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen bila diikerjakan dengan
baik, akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau kelompok
konsisten dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini
membantu menyakinkan bahwa tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain
dengan dalam organisasi. Proses pengendalian mulai dengan perencanaan dan
pembangunan tujuan penampilan kerja. Tujuan penampilan didefinisikan dan
standar-standar untuk mengukurnya disusun. Ada 2 tipe standar:
¨ Standar out-put (keluaran): mengukur
hasil-hasil tampilan dalam istilah kuantitas, kualitas, biaya atau waktu.
¨ Standar in-put (masukan): mengukur usaha-usaha
kerja yang masuk ke dalam tugas penampilan.
Kompensasi dan keuntungan dari sistem pengawasan yang baik
adalah:
¨ Akan menarik orang berbakat dan mempertahankannya di
dalam organisasi.
¨ Memotivasi orang untuk menggunakan usaha
maksimum dalam pekerjaannya.
¨ Menyadarkan nilai dari kontribusi
penampilannya.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan makalah kami, dapat
disimpulkan bahwa controlling
atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah
memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan
pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan.
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu
organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai
fungsi pengawasan. Dan pelaksanaan pengawasan dalam manajemen dibutuhkan
manajer.
3.2
Saran
Untuk itu kami mengharapkan masukan kepada pembaca demi
perbaikan penyusunan selanjutnya. Dan semoga dengan makalah ini dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk membantu kelancaran perkuliahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar